Sabtu, 26 November 2016

  • Gerakan Non-Blok (GNB)

 GNB adalah Organisasi Gerakan Non-Blok, muncul di tengah persaingan dua kekuatan besar dunia, yaitu Blok Barat dan Blok Timur, Liberalisme dan Komunisme. Persaingan kedua blok terjadi pada masa perang dingin. Negara-negara Blok Barat dipimpin Amerika Serikat, sementara Blok Timur dipimpin Uni Soviet kedua Negara ini sebagai neggara-negara kiblat bagi Negara lain memang memiliki daya kharismatik tersendiri seakan akan jika tidak mengikuti salah satu dari kedua Negara tersebut maka tidak aka nada perlindungan bagi mereka. Tiap-tiap blok berusaha menarik simpatisan namun seakan tarikan tersebut adalah one way ticket ditambah lagi tiketnya adalah tiket masuk ke wahana tornado di ancol yang terus-terusan mengoyak perut kita. Yah intinya menyeret Negara-negara yang sebelumnya jauh dari kata perselisihan, akhirnya terpaksa mengalaminya. Untuk mengatasi hal tersebut maka didirikanlah organisasi Gerakan Non-Blok sebagai pelindung bagi negara-negara yang tidak ingin berseteru.


  • Perkembangan Gerakan Non-Blok

Gerakan Non-Blok muncul setelah penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika di Bandung pada tahun 1955. Dalam Dasasila Bandung dikemukakan tentang kemerdekaan, hidup berdampingan secara damai, serta kerja sama internasional untuk keuntungan bersama dan perdamaian. Berdasarkan hasil Konferensi Asia Afrika tersebut, lahirlah organisasi Gerakan Non- Blok pada tanggal 1 September 1962.

Gerakan Non-Blok diprakarsai oleh pemimpin-pemimpin negara merdeka, yaitu Presiden Gamal Abdul Nasser (Mesir), Presiden Kwame Nkrumah (Ghana), Presiden Joseph Broz Tito (Yugoslavia), Perdana Menteri Pandit Jawaharlal Nehru (India), dan Presiden Ir. Soekarno (Indonesia).


  • Tujuan Gerakan Non-Blok dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Mengembangkan rasa solidaritas di antara negara anggota. Caranya dengan membantu perjuangan     negara-negara berkembang dalam mencapai persamaan, kemerdekaan, dan kemakmuran.

2) Turut serta meredakan ketegangan dunia akibat perebutan pengaruh Amerika Serikat dan Uni Soviet dalam perang dingin.

3) Membendung pengaruh negatif baik dari Blok Barat maupun Blok Timur ke negara-negara anggota Gerakan Non-Blok.

Meskipun persaingan antara Blok Barat dan Blok Timur telah berakhir, organisasi Gerakan Non-Blok tetap berjalan. Hal ini disebabkan GNB lahir dari keinginan dan semangat mencegah perang dan memperkukuh perdamaian. Setelah perang dingin berakhir, perang dan konflik bersenjata masih muncul di beberapa negara. Ketegangan pada era perang dingin sering dipicu oleh pertarungan ideologi.

·         Masih Relevankah GNB?
Jika kita melihat kembali awal didirikannya GNB,maka GNB yang saat ini jauh dari kata Relevan dari pentas dunia tepatnya setelah keruntuhan Uni Soviet yang secara tidak langsung mengangkat tangan sang juara yaitu Amerika dalam babak perak dingin saat itu. Tapi apakah GNB pudar atau mati?

Nyatanya kedua Negara memulai berbagai perang baru yang tentunya lebih dingin dari perang dingin, seperti penguasaan ekonomi misalnya. Akhir kata tidahlah bijak ‘mematikan’GNB karena pada dasarnya Negara-negara berkuasa akan semakin berkuasa lalu bagaimanakan dengan Negara-negara berkembang jika mereka tidak mulai bersatu, bisa jadi Negara ‘tak dianggap’ini akan terdupak dari pentas dunia ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar