Minggu, 14 Februari 2016

Teori Hindu dan Budha Masuk Ke Nusantara



Balik lagi ke blog sederhana ini, kali ini kita bakalan memutar balik waktu menuju zaman dimana Hindu-Budha memasuki kawasan nusantara. Loh tapi saya bukan orang beragama Hindu ataupun Budha, saya juga bukan orang yang beragama Hindu atau Budha namaun asalkan saudara-saudara ketahui budaya ramah tamah kita yang terkenal di permukaan bumi ini dating darii kaum Brahmana yang bijaksana yang smpai kedalam jiwa kita masing-masing hingga sekarang, Langsung aja gan ini dia

          1. Teori Brahmana oleh Jc.Van Leur     





Teori Brahmana memaparkan bahwa masuknya Hindu Budha ke Indonesia dibawa oleh kaum kasta atas atau para Brahmana yaitu, golongan pemuka agama di India. Teori ini diperkuat dengan ditemukannya prasasti-prasasti peninggalan kerajaan Hindu-Budha di Nusantara yang mayoritas menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Saksekerta. Di India, hanya kaum Brahmana saja yang menguasai aksara dan bahasa ini. Selain itu, teori masuknya Hindu Budha ke Indonesia yang dibawakan golongan Brahmana didukung pula oleh kebiasaan ajaran Hindu yang ada di Nusantara. Seperti diketahui bahwa ajaran Hindu hanya boleh dipahami secara utuh dan menyeluruh  oleh para Brahmana. Pada masa itu, hanya kaum Brahmana-lah yang dipercaya berhak menyebarkan ajaran Hindu. Para Brahmana diundang ke Nusantara oleh para kepala suku untuk menyebarkan ajarannya pada masyarakatnya yang sudah bosan dengan kepercayaan animisme dan dinamisme. ·  Kelebihan   : Di Indonesia, banyak prasasti Hindu-Budha yang menggunakan bahasa sansekerta dan huruf pallawa. Bahasa tersebut pada saat itu hanya dikuasi oleh kaum Brahmana
·  Kelemahan : Dalam tradasi Hindu-Budha kaum Brahmana pantang menyebrang lautan

              2.      Teori Waisya oleh NJ. Krom  

Teori Waisya menyatakan bahwa terjadinya penyebaran agama Hindu Budha di Indonesia adalah berkat peran serta golongan Waisya (pedagang) yang berdagang hingga Nusantara, Waisya merupakan golongan terbesar masyarakat India yang berinteraksi dengan masyarakat nusantara. Dalam teori ini, para pedagang India diperkirakan berdagang dan juga telah memperkenalkan kebudayaan Hindu dan Budha pada masyarakat lokal. Pada masa itu pelayaran sangat-lah bergantung pada musim angin, maka dalam selama kaum Waisya menunggu musim angin datang mereka akan menetap di kepulauan Nusantara hingga angin laut yang akan membawa mereka kembali ke India berhembus. Selama menetap, para pedagang India ini juga menyebarkan paham mereka pada masyarakat lokal Indonesia.
·  Kelebihan   : Kaum Ksatria menunjukan rasa semangat dalam berpetualang ke seluruh dunia
·  Kelemahan : Para Ksatria tidak memahami bahasa sangsekerta dan huruf pallawa


                 3.      Teori Ksatria oleh C.C. Berg, Mookerji, dan J.L. Moens


Dalam teori Ksatria, penyebaran agama dan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia pada masa lalu dilakukan oleh golongan ksatria (Bangsawan). Menurut teori masuknya Hindu Budha ke Indonesia satu ini, sejarah penyebaran Hindu Budha di kepulauan nusantara sangat erat kaitannya dengan kebudayaan yang ada di India pada periode penyebaran Hindu Budha. Di awal abad ke 2 Masehi, kerajaan-kerajaan di India mengalami keruntuhan karena perang perebutan kekuasaan. Penguasa-penguasa dari golongan ksatria di kerajaan-kerajaan yang mengalami ke-kalah dalam perang pada masa itu diperkirakan melarikan diri ke Nusantara. Di Nusantara mereka kemudian mendirikan koloni dan kerajaan-kerajaan barunya yang bercorak Hindu dan Budha. Kemudian sekaligus menyebarkan ajaran dan kebudayaan kedua agama tersebut pada masyarakat lokal di nusantara.
·  Kelebihan   : Banyak Sumber Daya Alam (SDA) di Indonesia dan para pedagang yang berasal dari India dan menyebarkan agama Hindu-Budha ketika berdagang
·  Kelemahan : Para Pedagang tidak mengerti bahasa sangsekerta dan huruf pallawa

          4.      Teori Arus Balik (Nasional) oleh F.D.K Bosch
Teori arus balik menjelaskan bahwa penyebaran Hindu Budha di Indonesia terjadi karena peran aktif masyarakat Indonesia di masa itu. Menurut Bosch, pengenalan Hindu Budha pertama kali dibawa oleh orang-orang India. Namun mereka menyebarkan ajaran ini pada segelintir orang saja, hingga pada akhirnya orang-orang Nusantara tertarik untuk mempelajari kedua agama ini secara langsung dari negeri asalnya, India. Mereka berangkat dan menimba ilmu agama di India, lalu sekembalinya ke Indonesia, mereka kemudian mengajarkan apa yang sudah mereka pelajari pada masyarakat Nusantara lainnya. 
·  Kelebihan  :  Ada kemungkinaan para bangsawan di Indonesia pergi ke India untuk belajar agama Hindu-Budha dan Budaya, tujuanya agar dengan ilmu yang mereka dapat dari india, para bangsawan bisa membuat kekuasaan di Indonesi dengan mencotoh kebudayan Hindu-Budha
·  Kelemahan : Kemungkinaan orang Indonesia untuk belejar agama Hindu-Budha ke india sulit, karena pada masa itu oran indonesia masih bersifat pasif.

         5.      Teori Sudra oleh Van Faber
Teori Sudra menjelaskan bahwa penyebaran agama dan kebudayaan Hindu Budha di Indonesia diawali oleh para kaum sudra atau budak yang bermigrasi ke wilayah Nusantara. Mereka menetap dan menyebarkan ajaran agama mereka pada masyarakat pribumi hingga terjadilah perkembangan yang signifikan terhadap arah kepercayaan mereka yang awalnya animisme dan dinamisme menjadi percaya pada ajaran Hindu dan Budha.
Faktor yang memperkuat teori ini:
Ø Orang India berkasta Sudra (pekerja kasar) menginginkan kehidupan yang lebih baik daripada mereka tinggal menetap di India sebagai pekerja kasar bahkan tak jarang mereka dijadikan sebagai budak para majikan.
Ø Orang berkasta sudra tidak jarang dianggap sebagai orang buangan karena posisinya berada pada kasta terendah di India. Sehingga mereka meniggalkan daerahnya pergi ke daerah lain bahkan keluar dari India agar kedudukan mereka dapat lebih baik dan dihargai.


Kelemahan(sanggahan/bantahan) teori ini :
§ Golongan Sudra tidak mengetahui seluk beluk mengenai ajaran agama hindu.
§ Golongan Sudra tidak dapat membaca kitab suci Weda (dalam kitab suci ini terdapat semua ajaran dan aturan mengenai agama Hindu) sebab tidak sembarang orang dapat menyentuhnya, membaca dan mengetahui isinya. Lagipula, bahasa yang digunakan dalam kitab suci Weda adalah bahasa Sansekerta.
§ Golongan Sudra tidak menguasai bahasa Sansekerta sebab bahasa sansekerta merupakan bahasa kelas tinggi yang hanya mampu dikuasai oleh para pendeta.
§ Tujuan utama golongan Sudra meninggalkan India adalah untuk mendapat penghidupan yang lebih baik/ memperbaiki keadaan mereka. Sehingga jika mereka dikatakan yang menyebarkan agama Hindu yang merupakan milik kaum brahmana di India rasanya tidak mungkin. Dalam sistem kasta saja posisi mereka sudah yang paling rendah, mereka sudah dibuang dan diperlakukan kurang baik oleh kasta diatasnya, mana mungkin mereka mau mengembanggkan ajaran yang akan merendahkan posisinya dan mengagungkan posisi kasta lain.

Sumber: http://kisahasalusul.blogspot.com/2015/10/5-teori-masuknya-hindu-budha-ke-indonesia.html
http://arieramadan.blogspot.co.id/2011/09/sejarah-nasional.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar